Bismillaahirrohmaanirrohiinm..
Senangnya.., ^_^ jika memiliki saudara seiman seislam yang bermanfaat semata-mata tidak hanya dapat memperluas ikatan silaturahim pembawa keberkahan saja, akan tetapi juga dapat dituai manfaat lainnya seperti memperluas wawasan dan keilmuan kita di segala bidang, terlebih ketika ilmu dari saudara kita itu dapat bermanfaat untuk kita tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Senyuuuumm.. :)
Beberapa hari lalu saya senang sekali ketika membaca sebuah status dari teman di facebook, yang isinya begini :
UMAT ini senang "di adu domba", oleh para "pengasuh domba" !! ..
Islam vs Islam contohnya :
salafy tanpa sadar terus menyerang hizby, salafy vs hizby ..
hti sama hizby menyerang sisi demokrasinya ..
salafy menyerang hti dari sisi fikrohnya ..
tak bisakah kalian saling mendukung dan menguatkan !! ..
hentikan saling bid'ah saling serang ..
jika kalian BENAR kan tidak akan menyerang dan menyalahkan yang lainnya ..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~
Anis Matta: "Saat ini, antar anggota harakah kerap terjadi pergesekan,
baik langsung maupun tidak. Yang langsung—misalnya—tampak dalam
persaingan antar kelompok harakah di kampus, sekolah, masjid, dan
berbagai instansi lainnya yang sudah tersentuh dakwah, untuk saling
menonjolkan diri dan mengambil peran yang lebih dominan.
Sementara yang tidak langsung adalah melalui bias pencitraan tidak
proporsional tentang harakah lain yang dilakukan elit satu harakah
terhadap pengikutnya. Yang satu sering membid’ahkan yang lain, yang lain
menuduh antek Yahudi, yang satu lagi menuduh terlalu keras, sementara
yang lain lagi menuding terlampau toleran.
Proses itu, secara
bawah sadar, akan menciptakan identifikasi picik bahwa kita benar dan
mereka salah, dan pada gilirannya—secara bawah sadar pula—akan
menimbulkan kesadaran naïf bahwa mereka adalah lawan kita." (Lihat:
Sinergi Gerakan Islam, Al-Intima Edisi 6)
Kemudian, ada komentar yang saya "suka" dari sang pemilik status, isinya seperti ini :
Hehe
.. saya ini 1/2 salafy 1/2 hizby 1/2 hti 1/2 apalagi yah, jadi 1 kaki
di tempat lain satu kaki di tempat lain, bagi saya mereka semua saudara
saya ..
saya
ini 1/2 salafy, melalui setengah salafy misalnya saya akan mengkritik,
tetapi kritik saya yang membangun, menerapkan ide, memberikan konsep,
memperbaiki tatanan, bukan asal teriak ini bid'ah itu bid'ah kemudian
berkata wakolla bid'ahtun dholalah wakolla dholalatun fii nar ..
misalnya : (pada kasus maulid, belum tahililah orang meninggal nih hehe ..)
saya ini pengkritis maulid, tapi saya tidak pernah "haramkan maulid", bahkan saya toleran dengan tetap datang jika di undang, ..
saya kritisi maulid, bukan karena masalah tidak di contohkan, tetapi saya kritisi dari sisi hasil dan proses ..
kata
saya maulid itu pecinta para nabi, nabi itu serukan ikhwan shalat
jam'ah di masjid, tetapi kenapa maulid dimana mana ramai dan di adakan
setiap tahun, kok masjid saat shalat jam'ah tetap sepi ..
efek
maulidnya mana nih ? .. hasilnya mana nih ? .. jangan sampai maulid
yang sudah banyak mengeluarkan dana tidak ber efek / menghasilkan apa
apa, ..
masjid tetap sepi, pacaran tetap marak, perzihanan malah meningkat, padahal maulid terus penuh membeludak ..
jika cinta nabi, ayo dong isi masjid biar penuh, ramaikan sunnah dan seruannya .. <-- ini misalnya kritik realita ..
beda
mungkin dengan zaman salahuddin al ayubi, maulid di adakan, masjid
tambah penuh, semangat jihad menggelora, kesadaran islam menjadi tinggi,
dan dengan maulid bahkan dapat membebaskan palestina dari genggaman
yahudi dan nasrani ke dalam pangkuan islam ..
nah
ini baru namanya bid;ah yang di tarjiim oleh sebagian ulama sebagai
bid'ah hasanah, yang mendatangkan kebaikan dan inplus positif ..
kalo
maulid sekarang kan, yang di nanti, yah nasi kebuli, yang di dapat
kongkow kongkow, kemacetan, pulosi bising, polusi asap rokok, dll
parahnya di dalam masjid pada ngerokok juga sambil maulidatan .. hadoeh
malaikat pada kabur dah dari masjid ..
ini realitas nyata, walau tidak secara semuanya seperti itu, tetapi sebagaian besar iya ..
nah
mungkin para pengkritik maulid bid'ah itu akan "terdiam" jika setelah
maulid, masjid ramai, kajian ramai, sholat jama'ah ramai, dll meningkat,
.. (ayoo buktikan shalat jama'ah jadi ramai setelah maulid ..)
adalah nilai tarqiyah fii ummah (peningkatan dalam ummat) ..
karena
jika kita melakukan suatu hal walau baik tetapi hasilnya tidak baik
(kurang maximal misalnya), namanya mubazir, cost keluar tidak sebanding
dengan hasil ..
ini
hanya kritik, toh besok saya di undang maulid, insya allah hadir, walau
bagi saya ini bid'ah, tetapi saya bertoleran memenuhi hak undangan,
niat saya jadi silaturahim, mendengarkan tausiyah, ..
soal nasi kebuli itu bonus lah hehe ..
saya
ini setengah hizby karena wajar keluarga saya mengenal tarbiyah di era
80 an, dan sangat faham dengan pecahan hizby ini (salafy) yang tidak
setuju untuk pendirian partai +/- 13% dari pelaku tarbiyah, salafy ini
dulu juga kelompok halaqoh, hanya mereka tidak setuju jika kemudian
ikhwah masuk dalam tatanan politik praktis mendirikan HIZBY, PARTAI
KEADILAN ... hingga mereka memasuki era fikroh saja dengan menggaungkan
manhaj salaf (lawan dari hizby (im) di mesir) .. allahu ta'ala 'alam ..
~ (FYM) ~
Entah kenapa.., suka sekali membacanya.. :) Ada suatu pemahaman baru yg bagus sekali cara penyampaiannya.. Like this yaw! ^_^b
Buat bapak, mas, om atau apa ya kiranya panggilan yang tepat untuk beliau..^^ Yang jelas, saya sukai status2 bermanfaat darimu saudarakuu.. :)
*Salam ukhuwah fillah...
~ Al-hawari ~ 1303'13 - 19:49 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar