Minggu, 11 November 2012

CINTA DALAM DIAMKU


CINTA DALAM DIAMKU

Haruskah kau tahu jika aku mencintaimu?
KU RASA TIDAK!

Karena cinta itu tak bisa terungkap agar bisa terlihat. . .
Ia hanya bisa dirasa dalam hati. . .
Bukan aku tak berani mengurai,
Tapi aku takut salah dalam menempatkannya. . .
Karena apa yang menurutku baik,belum tentu baik menurut-Nya. . .
Aku ingin yang terbaik untuk Robb ku. . .

Sebenarnya. . .
Acuhku bukan berarti mengabaikanmu. . .
Diamku bukan berarti tak mengingatmu. . .
Karena aku pun insan biasa.

Ada perasaan. . .
Ada keinginan. . .
Ada harapan. . .
Namun aku merasa diri belum pantas untuk itu. . .
Biar rasa ini tercipta,
Kusimpan disudut hati. . .
Hanya Alloh saja yang tahu,
Ku terbangkan sayap angan ke angkasa disertai tadahan tangan,
Agar nafsu tak menyeretku inginkan cinta,
akan kucari namamu di sepertiga malamku. . .
Aku harap kaulah yang tertulis di Lauhul Mahfudz untukku. . .
Jikapun bukan. . .
Aku percaya takdir-Nya adalah yang Terbaik.

kutitipkan CINTA ini padaNya
karena HATI ini milikNya
 
 

Senin, 10 September 2012

BERSABAR dan IKHLASHLAH..






BERSABAR...

ALLAH menyimpan yang TERBAIK untukmu,
untuk kesabaran kamu,
untuk keshalihan kamu selama menunggu,

untuk ikhtiar panjangmu,
untuk doa-doa tiada putusmu,
untuk kebaikan-kebaikan yang kamu lakukan...

sebab ALLAH terlalu SAYANG untuk membiarkan kamu
menikah dengan SEMBARANG orang,

yang "memburu"mu hanya karena harta, nasab atau rupamu
yang mematikan potensi-potensi kebaikanmu,
yang mungkin nantinya bahkan menganiaya kamu,
LAHIR atau BATIN... 

Laa Tahzan.. ^_^" 

[10.09.2012]

Jumat, 07 September 2012

iTu pasTi!


Ketika Hati dilanda Rindu


Kelopak Terakhir

Seekor burung tidak akan bisa berenang karena bukan pada tempatnya ia hidup. Lebah tidak akan pulang ke sarang semut karena bukan pada tempatnya ia menghasilkan madu. Gulapun tidak akan larut di dalam pasir karena bukan pada tempatnya ia di larutkan. Begitukah yang banyak di bicarakan orang ". . .bukan pada tempatnya" #kelopak terakhir

Rabu, 29 Agustus 2012

Tangisku senja ini T_T

Aku lebih senang menangisi diri daripada mengemis pada yang tidak peduli! Sungguh, ALLAH SWT yang paling mengerti, dan memahami setiap kondisi! :') #sesak-terisaktangis

Sabtu, 11 Agustus 2012

Bincang denganNYA! :)

Merenunglah sejenak!















ALLAH : Kamu memanggil Ku?

Aku : Memanggilmu? Tidak, Ini siapa ya?

ALLAH : Ini TUHAN. AKU mendengar doamu, Jadi AKU ingin berbincang-bincang denganmu.

Aku : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

ALLAH : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU : Nggak tahu ya, yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

ALLAH : Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, namun produktifitas membebaskan waktu.

Aku : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

ALLAH : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, AKU ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.

Aku : Ok, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

ALLAH : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

Aku : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

ALLAH : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

Aku : Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian?

ALLAH : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

Aku : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

ALLAH : Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan adalah sebuah pilihan.

Aku : Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

ALLAH : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tidak tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

Aku : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

ALLAH : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

Aku : Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

ALLAH : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

Aku : Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah?

ALLAH : Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat ke luar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

Aku : Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?

ALLAH : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

Aku : Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

ALLAH : Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

Aku : Apa yang menarik dari manusia?

ALLAH : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?".

Aku : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?

ALLAH : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

Aku : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?

ALLAH : Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

Aku : Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab?

ALLAH : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah tidak.

Aku : Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

ALLAH : Ok. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

**InsyaALLAH dari analogi percakapan ini, bisa memberikan hikmah untuk menjadikan kita seseorang yang lebih baik dari sebelumnya. Aamiin.. 

Minggu, 15 Juli 2012

Dia SAHABATKU, yang kami saling menyayangi karena terpautnya hati kami yang ingin selalu mencintai dan taat padaNYA. InsyaALLAH..

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karenanya hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati kepada siapa ia berteman.
[Hadits hasan, riwayat Tirmidzi (no. 2387), Ahmad (no. 8212), dan Abu Dawud (no. 4833), Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib]


                                                                     
                                                 بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Banyak sekali yang terjadi pada hari ini, Duhai ALLAH...~_~'
Dari yang baik sampai yang paling baik, dan dari yang kurang baik sampai yang paling kurang baik.. :( 
Namun yang kutahu, selama bersahabat dengannya, aku lebih sering untuk diajaknya bersama belajar 'mengerti' dan 'memahami' hakikat BAIK dan BURUK. 
Tuhanku Ar-Rahman.. Izinkanku menyemai rasa cinta dan sayang untuknya yang hatinya senantiasa terpaut padaMu.. Izinkan kurajut bersamanya tali persahabatan dan persaudaraan yang berlandaskan iman dibalik dada-dada kami.. Izinkanku persembahkan hadiah termanis untuknya disetiap malam-malamku melalui lantunan indah RabithahMu.. 
Sungguh, aku menyayanginya karenaMu, Duhai ALLAH... Aku mengasihiNya karena kecintaan kami kepadaMu... Izinkan.., aku bersamanya menapaki jalan panjang perjuangan agar saling kami untuk menyemangati dalam hangat, menasihati dalam kebaikan tak bertepi, menolong untuk hindari sifat akgkuh dan sombong, serta melengkapi disaat hari terasa begitu sunyi.. 
Sungguh, aku bersyukur padaMu dan beruntung bisa Kau izinkan bersahabat denganNya, karena yang kutau memang itu merupakan ni'mat yang begitu nikmat. Sebagaimana kata Khalifah Umar Al-Khattab: "Nikmat yang paling berharga selepas nikmat iman dan islam, adalah memiliki sahabat yang sholih. jika kamu mendapati kewujudan kasih sayang antara kamu dengannya, maka peganglah ia bersungguh-sungguh" 
Duhai Tuhanku ALLAH Ar-Rahim... Izinkanku untuk tak menyiakannya dikala nafas ini masih membutuhkan kebaikan dan perbaikan dalam hidup. Karena SAHABAT laksana hujan yang tiap tetesnya sejukkan buana yang gersang, ia laksana pelangi yang warnanya hiasi dunia yang muram, dan ia bagaikan mentari yang sinarnya hangatkan bumi yang beku.. 
Ia baik. Hatinya baik (meski tak semua orang mampu mengerti dan 'memahami' kebaikannya), ia seorang yang penyabar dan sangat suka menolong. Darinya kudapati sifat yang mampu mendamaikan dan menenangkan. :) Ia seorang yang senang berkorban untuk sahabatnya, dan ia ikhlas melakukannya. Ia selalu berusaha membuatku tersenyum dikala langit mendung sedang menyelimuti hatiku. ia selalu berusaha memberi yang terbaik dan ingin selalu membahagiakanku ketika lara sedang bergelayut di ujung jiwaku. Ia selalu memiliki 'cara'nya sendiri untuk senantiasa mengajakku ingat padaMu, mencintaiMu, juga mentaatiMu.. 
 ‘Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-geriknya teringat mati..’
SubhanALLAH, Alhamdulillah atas ni'mat yang KAU anugerahkan kepadaku setelah ni'matnya keberadaan sebuah keluarga. Barakallahu fiik saudariku tersayang... Keberkahan untukmu dan seluruh keluargamu.. 
Pintaku padaMU Duhai Dzat Yang Paling Tinggi Kuasanya.. Jagalah ia dikala penjagaanku tidak sampai kepadanya, sayangi ia tatkala sayangku tak mampu merengkuhnya dalam dekapan nyata, dan muliakanlah ia ketika penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja. Karena Engkau Maha Segalanya, Engkau punya segala yang tak kupunya, dan karena aku ingin ia selalu menjadi sahabat saudariku, bukan hanya didunia..tetapi sampai di alam yang kekal. InsyaAllah.. Allahumma aamiin..  
ALLAHku sayang Yang Maha Baik... izinkan aku untuk bisa selalu mensyukuri segala ni'matMu..agar aku termasuk sebagai golongan hambaMu yang beruntung.

وَالْعَصْر. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

"Demi massa. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan melakukan amal sholih dan saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam (menetapi) kesabaran." [ al-Ashr [103]: 1-3 ] 

Walhamdulillahirabbil 'aalamiin... 
 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
 “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Kamis, 05 Juli 2012

Seneng belajar dari mereka^^

Bismillaahirrahmaanirrahiim... 
Untuk yang kedua kalinya nih lagi seneeeeng banget mempelajari tipe2 kepribadian manusia..:D 
Berawal dari merasa perlu banyak belajar memahami orang2 sekitarku agar mampu lebih bersikap toleran, memahami, memaklumi sampai harus saling melengkapi satu sama lain.. :) 
Terlebih ketika suatu waktu aku merasa sangat perlu bersikap lebih memahami karakter seorang "sahabat", yang sudah pasti tentu kehadirannya begitu mendominasi kehidupan, baik sebagai penyemangat dikala lelah menghampiri, motivator dikala diri sedang dirundung duka mendalam, sampai dikala semangat kita sangat membara untuk saling berlomba dalam kebaikan di JalanNYA. 
Let's check it out! /^_^ 

*MELANKOLIS -si sempurna-*

 
Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah. Waahh..lirik lagu ini pas banget dengan sifat manusia yang akan kita bahas sekarang yaitu Melankolis si Sempurnaaaaa. Ada 4 sifat manusia selain melankolis, korelis, sanguis dan plegmatis nanti satu persatu akan dibahas deh. Melankolis duluan yaa, sesuai sifat saya..^^

Melankolis. Kalau nemu temen orangnya pemikir, sensitif, romantis, teratur, bisa dipastikan 99.99 persen dia tipe orang melankolis. Si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jago bikin puisi.. Kayak saiya^^
Si melankolis ternyata punya bakat perfeksionis harus sempurnaaa. saya juga kadang kalau ada yang kurang misalkan dalam tulisan ini bakalan mengeditnya hingga ratusan kali (lebay, maklum lah melankolis :D hehe). Dia juga tipe pemikir, orang bertipe ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis.
Mereka juga kadang suka sekali namanya berkorban, bahkan mengorbankan diri mereka sendiri demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri a.k.a low profile lebih memilih bekerja dibalik layar, nggak mau terkenal gituuh.. (Ini berdasarkan pengamatan dari beberapa sumber lhoow...^^. Serius!

Ok, sudah cukup membanggakan diri sebagai melankolis. Sekarang kita bahas sisi jeleknya, hehehehe. Tipe melankolis orangnya super sensitif, bahkan anda tiup rasanya kayak ditabok hehehehe. Mereka suka yang namanya menyendiri, kadang juga terjebak dimasa alu dengan ratusan kisah sedih sambil meratapi nasib dan suka membesar besarkan masalah, mengapaaaaaaaa aku beginiii.=)) qiqiqiqii...
Melankolis umumnya tertutup, kalau ada masalah biasanya diumpetin, kalaupun dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang paling diapercaya entah keluarga ataupun teman (so guys, kalau anda dicurhati sama melankolis dijaga baik baik kepercayaanya :) huhuyy..). Mereka juga kadang suka meremehkan diri mereka sendiri, padahal apa yang dikerjakanya mungkin lebih bagus dengan orang lain, istilahnya rumput tetangga lebih hijau dan juga takut kegagalan, pokoke pikiranya negatip mulu nggak ada motivasi. Idealis, kalau dirasa sesuatu tidak sesuai kehendaknya mereka kadang suka ngedumel. Bener banget!^^ ( tutup mukaaa.. :) maaluuu..) 

MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan 

*PLEGMATIS -si cinta damai-* 

Sekarang kita bahas si cinta damai dulu deh… Agak sulit sih menjelaskan sifat yang bukan sifat sendiri, gpp lah nggak ada salahnya dicoba :p Kaum plegmatis umumnya menghindari konflik a.k.a netral, bagi mereka Perdamaian itu nomer 1. Perdamaian perdamaian, perdamaian peeerdamaian..(nyanyi lagunya bang haji^^)
Mereka juga baik hati, pribadinya tenang, rendah hati dan juga penyabar, terlihat kalem. Kalau digabung sama sifat diatas, keknya kerjaan yang cocok jadi diplomat aja deh. Banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul ^^.
Nah, kalau tadi dalam si melankolis cenderung memilih sendiri, si plegmatis mereka tipe pendegar, jadi kalau misalkan ada orang yang berbicara anda memperhatikan seorang teman asik mendengarkan dialah si plegmatis. so, mau curhat, pilihlah orang dengan sifat plegmatis :D . (Seneng deh sahabatan sama kamuuh...^^ #BIG HUG ({}) )
Ok, sekarang buruknya neh, orang plegmatis orang simple, nggak mau melibatkan diri dalam konflik bahkan konflik di dirinya sendiri alias pengen mudahnya kalau ada yang mudah ngapain dipersulit? *Tul bangettt!_^d Kalau disuruh mengambil keputusan sering kali ditunda tunda, jadi punya temen plegmatis keknya harus dicambukin biar jalan, apalagi sifat nggak bersemangat dan malesnya yang nggak ketulungan, heheheh.(Ini berdasarkan sumber2 akurat juga lhooow...^.^v )
Selain males, suka menunda nunda dan ambil enaknya ternyata mereka juga sedikit egois dan penakut.
 
PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai


KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah. 

*SANGUIN -si populer-* 

Kita bahas si superstar nih, orang dengan tipe sanguin terkenal dengan banyak omongnya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mengusasai pembicaraan. sanguin memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.
Tipe sanguin juga memiliki rasa optimistis yang tinggi, humoris dan mudah bergaul, emosi mereka juga seperti Plegmatis yaitu cepat berubah, sesaat mereka bisa terlihat bahagia namun beberapa saat kemudian menangis bombay. Mereka juga senang mengutarakan joke sehingga membuat orang orang disekitarnya senang.
Negatifnya, orang tipe sanguin umumnya berfikiran pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. Mereka dapat stress jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguin takut untuk tidak populer. So, jadi kalau misalkan dalam sebuah kelompok ada orang yang banyak omong, dialah si Superstar. ( :D hehe ) 

SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money” 

*KOLERIS -si kuat-* 


Masuk ke bagian terakhir nih, kita bahas si kuat, orang tipe ini biasanya suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak mau ada orang berdiam diri saja sementara dia sibuk kerja/beraktivitas. Orang koleris suka akan tantangan, sang suka berpetualang, mereka juga tegas. Tak heran banyak dari usahanya yang sukses karna memang sifatnya yang juga pantang menyerah dan juga mengalah.
Sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. Mereka juga gampang sekali marah, dan suka berprilaku kasar. Jadi kalau nemu temen kerjanya uring uringan, suka berkata kasar dan gampang marah, dialah Koleris. (  :Dv hehe.. piss.. )
Mereka juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, bertolak belakang dengan dengan plegmatis yang cinta damai. Sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan sesama suka memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain dan juga kalau salah, susah banget meminta maaf.
Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka gampang bergaul dan optimistis. Mereka juga bisa berkomunikasi dengan baik dan terbuka dengan orang lain, hmm tipe orang seperti ini cocok sebagai pemimpi. ^_~ 

KOLERIS
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer 

Sekian pelajaran kali ini... :) 
Percayalah...setiap diri itu di ciptakan Sang Rahman dengan sebaik-baik bentuk ( cek Qur'an surah At-tin ayat 4! ). Tak hanya itu, ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala melengkapi kita manusia dengan berbagai Karunia ni'mat berupa akal dan hati. Maka sudah selayaknya bagi kita untuk menyadari akan pentingnnya saling memahami manusia satu sama lain sebagai bentuk upaya kita (manusia sosial) agar sukses dalam hablumminannas
Dan sadarilah bahwa kita diciptakan tidak dengan kesia-siaan belaka melainkan untuk beribadah hanya kepadaNYA. "Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) Arasy yang mulia." (Qur'an Surah Al-Mu'minun ayat 115-116) 

Selamat Berfatabqul Khairat kawan-kawankuuu...! \^_^/ Jadilah pribadi yang baik untuk dirimu, keluarga, dan orang2 disekitarmu..! Dan jadilah hamba terbaik dimataNYA! 
Wal 'afwu minkum... 

_Al-Hawari *05.07.12* 21:18_

Senin, 25 Juni 2012

SAHABAT SEJATI ;)

SAHABAT SEJATI adalah ia yang bersembunyi saat kau terlena dalam kesenangan, dan muncul saat kau terpuruk dalam kesusahan. ^_~


"PERSAHABATAN"

MAKNA PERSAHABATAN
 
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan

bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.

Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya. 

Hanya yang berSAHABAT karena ALLAH yang akan abadi cinta diantaranya, 
yang akan berbuah manis disetiap perjumpaannya, dan akan berujung Jannah di akhir kisah ceritanya.. 
InsyaALLAH, Aamiin.. :) 
#Teruntai Rabithah untukmu sahabatku 

Al-Hawari, 25-06-2012, 21:47

Warming Up Menuju Ramadhan =)

Hayuk kita amalkan bersama kawan2....! \^_^/ 

10 Amalan "terbaLik" ~_~"


Perhatikan apa yang dipaparkan dibawah sebagai contoh amalan yang terbalik :) 
(Dalam bahasa melayu)
 
1. Amalan kenduri arwah beberapa malam yang dilakukan oleh keluarga simati selepas sesuatu kematian (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah terbalik dari apa yang dianjurkan oleh Rasulullah di mana Rasulullah telah menganjurkan jiran tetangga memasak makanan untuk keluarga simati untuk meringankan kesusahan dan kesedihan mereka. Keluarga tersebut telah ditimpa kesedihan, terpaksa pula menyedia makanan dan belanja untuk mereka yang datang membaca tahlil. Tidakkah mereka yang hadir makan kenduri tersebut khuatir kalau-kalau mereka termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh simati atau harta peninggalan simati yang belum dibahagikan kepada yang berhak menurut Islam?

“Abdullah bin Ja’far berkata: Ketika tersebar tentang berita terbunuhnya Ja’far, Nabi sallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda: Hendaklah kamu menyediakan makanan untuk keluarga Ja’far, mereka telah ditimpa keadaan yang menyebukkan (kesusahan)”
(Dihasankan oleh at-Turmizi dan di sahihkan oleh al-Hakim)

2. Kalau hadir ke kenduri walimatul urus (kenduri kahwin) orang kerap salam berisi (hadiah wang yang diberi semasa bersalam). Kalau tak ada duit nak dikepit dalam tangan, maka segan ia nak pergi makan kenduri. Tetapi kalau ia menziarah orang mati, tidak segan pula salam tak berisi. Sepatutnya kalau menziarah keluarga si matilah kita patut memberi sedekah. Kalau ke kenduri kahwin, tak bagi pun tak apa kerana tuan rumah panggil untuk diberi makan bukan untuk ia menambah pendapatan.

3. Ketika menghadiri majlis pemimpin negara kita berpakaian cantik, kemas dan segak tetapi bila mengadap Allah baik di rumah maupun di masjid, pakaian lebih kurang saja bahkan ada yang tak berbaju. Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik.

4. Kalau menjadi tetamu di rumah orang dan di beri jamuan, kita rasa segan nak makan sampai habis apa yang dihidangkan kerana rasa segan dan malu, sedangkan yang dituntut dibanyakkan makan dan dihabiskan apa yang dihidang supaya tuan rumah rasa gembira dan tidak membazir.

5. Kalau bersolat sunat di masjid amat rajin, tapi kalau di rumah, sangat malas. Sedangkan sebaik-baiknya solat sunat banyak dilakukan di rumah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengelakkan rasa riak.

6. Bulan puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahawa dalam carta perbelanjaan setiap rumah orang Islam akan kita dapati perbelanjaan di bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Sedangkan sepatutnya perbelanjaan di bulan puasa yang terendah. Bukankah terbalik amalan kita?

7. Kalau nak mengerjakan haji, kebanyakan orang akan membuat kenduri sebelum bertolak ke Mekah dan apabila balik dari Mekah tak buat kenduri pun. Anjuran berkenduri dalam Islam antaranya ialah kerana selamat dari bermusafir, maka dibuat kenduri, bukan kerana nak bermusafir, maka dibuat kenduri. Bukankah amalan ini terbalik? Atau kita mempunyai tujuan lain.

8. Semua ibubapa amat bimbang kalau-kalau anak mereka gagal dalam periksa. Maka dihantarlah ke kelas tuisyen walau pun banyak belanjanya. Tapi kalau anak tak boleh baca Quran atau solat, tak bimbang pula bahkan tak mahu hantar tuisyen baca Quran atau kelas khas mempelajari Islam. Kalau guru tuisyen sanggup dibayar sebulan $20.00 satu pelajaran 8 kali hadir tapi kepada Tok Guru Quran nak bayar $15.00 sebulan 20 kali hadir belajar pun menggeletar tangan. Bukankah terbalik amalan kita? Kita sepatutnya lebih berbimbang jika anak tidak dapat baca Al Quran atau bersolat dari tidak lulus periksa.

9. Kalau bekerja mengejar rezeki Allah tak kira siang malam, pagi petang, mesti pergi kerja. Hujan atau ribut tetap diharungi kerana hendak mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (masjid) tak hujan, tak panas, tak ribut pun tetap tak datang ke masjid. Sungguh tak malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi nak ke rumahNya segan dan malas.

10. Seorang isteri kalau nak keluar rumah samada dengan suami atau tidak, bukan main lagi berhias. Tetapi kalau duduk di rumah, masyaAllah. Sedangkan yang dituntut seorang isteri itu berhias untuk suaminya, bukan berhias untuk orang lain. Perbuatan amalan yang terbalik ini membuatkan rumah tangga kurang bahagia.

Marilah kita bermuhasabah atau menilai dan menghitung kembali tentang amalan harian kita. Kadang-kadang kita akan dapati amalan kita adalah terbalik atau bertentangan dari apa yang patut dilakukan dan dituntut oleh Islam. Mungkin kita tidak sedar atau telah dilalaikan atau terikut-ikut dengan budaya hidup orang lain.

Cukup dengan contoh-contoh di atas. Marilah kita berlapang dada menerima hakikat sebenarnya. Marilah kita beralih kepada kebenaraan agar hidup kita menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenar bukan yang digubah mengikut selera kita. Allah yang mencipta kita maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita.

Semua Karena ALLAH!

Lakukan semua karena ALLAH TA'ALA! :)

Selasa, 19 Juni 2012

Beginilah ukhuwah kita..

Ia bukanlah pelangi, yang indah tapi sekejap.
Bukan pula mentari yang hanya mampu menemani setengah hari.
Namun, ikatan yang bersimpul di hati.
Terpatri pada jiwa juga terlantun dalam do'a.
Senantiasa!
Syukran, Jazakumullah Khairan Katsir untuk ukhuwah ini... :')


Rabu, 23 Mei 2012

Percakapan Seputar Kerudung ;)

‎1. sy nggak mau kerudungan! kerudungan itu kuno | "lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake kerudung"


2. tapi kan itu hal kecil, kenapa kerudungan harus dipermasalahin?! | "yang besar2 itu semua awalnya kecil yg diremehkan"
3. yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari kerudungnya, fisiknya! | "trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik?"
4. kerudungan belum tentu baik | "betul, yang kerudungan aja belum tentu baik, apalagi yang...(isi sendiri)"
5. sy kemarin liat ada yg kerudungan nyuri! | "so what? yg nggak kerudungan juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali"
6. artinya lebih baik kerudungin hati dulu, buat hati baik! | "yup, ciri hati yg baik adl kerudungin kepala dan tutup aurat"

7. kalo kerudungan masih maksiat gimana? dosa kan? | "kalo nggak kerudungan dan maksiat dosanya malah 2"
8. kerudungan itu buat aku nggak bebas! | "oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?"
9. aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | "nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim dalam membantah Allah"
10. kalo aku pake kerudung, nggak ada yang mau sama aku!? | "banyak yang kerudungan dan mereka nikah kok"
11. kalo calon suamiku gak suka gimana? | "berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur?"
12. susah cari kerja kalo pake kerudung! | "lalu membantah perintah Allah demi kerja? emang yang kasi rizki siapa sih? bos atau Allah?"
13. ngapa sih agama cuma diliat dari kerudung dan jilbab? | "sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh"
14. aku nggak mau diperbudak pakaian arab! | "ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu gak pake kerudung dan jilbab"

15. kerudung jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita | "perasaan yg adain miss universe laki2 deh, yg larang jilbab di prancis jg laki2"
16. aku nggak mau dikendalikan orang ttg apa yg harus aku pake! | "sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu"
17. kerudung kan bikin panas, pusing, ketombean | "jutaan orang pake kerudung, nggak ada keluhan begitu, mitos aja"
18. apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! | "katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen..."
19. kerudng dan jilbab kan nggak gaul?! | "lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?"
20. aku belum pengalaman pake jilbab! | "pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul"
21. aku belum siap pake kerudung | "kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear"
22. mamaku bilang jangan terlalu fanatik! | "bilang ke mama dengan lembut, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya"
23. aku kan gak bebas kemana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju! | "bukankah itu perubahan baik?"
24. itu kan nggak wajib dalam Islam!? | "kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?"
25. kasi aku waktu supaya aku yakin kerudungan dulu | "yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh"
:)

Luka Ini Milik Siapa?

Mengapa amanah ini diberikan kepada kita, padahal mereka belum membangun ‘pondasi’ untuk itu. Akhirnya, kita berada di jalan ini dengan tertatih lantaran kita diterjunkan secara ‘prematur’. Kesendirian akibat ditinggalkan oleh sahabat seolah menjadi bumbu yang biasa karena rapuhnya pe-ri`ayah-an. Apalagi lemahnya kepemahaman membuat waktu kita habis untuk mengejar ketertinggalan diri kita terhadap amanah ini. Sehingga ketika periode amanah ini habis, kita baru sadar kalau kita masih berjalan di tempat, belum banyak prestasi yang dibuat.
Tidakkah para qiyadah kita terdahulu memikirkan apa yang akan kita rasakan saat ini? Atau kita yang terlalu bodoh hingga tak dapat membaca alur regenerasi, bahwa kita telah diproyeksikan untuk amanah ini? Dan, ke mana mereka setelah amanah ini bergulir? Jangan-jangan mereka hanya ‘cuci tangan’ agar dapat segera lepas dari dakwah ini? Ah, betapa sakitnya hati ini.
Mereka sebenarnya tahu, karena itu mereka menjelaskan bahwa tidak selamanya mereka akan menemani kita. Kita harus tahu bahwa mereka sibuk. Ada amanah yang lain yang mungkin lebih tinggi dari amanah kita sekarang ini. Mereka memikul beban yang boleh jadi lebih berat. Kita harus mengerti. Tapi, di saat mereka ingin dimengerti, sadarkah bahwa kita pun ingin dimengerti?
Terlebih para jundi, yang tak lain adalah teman dan adik-adik kita sendiri, sepertinya tak mampu merasakan bagaimana sulitnya kita untuk istiqamah. Rasanya dada ini semakin sesak kalau kita ingat mereka jugalah yang dulu memilih kita di posisi ini, meyakinkan kita bahwa kitalah yang pantas memimpin mereka. Tapi sekarang? Mereka dengan mudah berkata “’afwan” di setiap panggilan kita tanpa memberi alasan yang jelas. Apa mereka lupa kalau jundi itu harus patuh pada qiyadah? Getir jadinya kalau ingat definisi ukhuwah itu apa.
Di satu sisi kita ingin ‘ngebut’ mengukir prestasi ini-itu saat menjabat, tapi ketidakdisiplinan mereka menjadikan jalan ini macet, yang akhirnya tenaga kita malah terkuras banyak untuk mengurusi mereka daripada tuntutan dakwah itu sendiri. Merepotkan!
Ya ya ya, mungkin mereka begitu karena sibuk dengan amanah di tempat lain yang lebih membutuhkan mereka. Mungkin saja mereka memang kurang terpaut hatinya, atau kurang tahu mereka harus kerja apa, dan lain sebagainya. Maklum, ada banyak persoalan yang harus disabari dalam jama’ah ini. Justru seharusnya kita sebagai qiyadah dapat lebih sabar dan kuat dalam menyikapi mereka. Memang benar, kita harus mencoba mengerti mereka. Kita harus dewasa dalam menyikapi ‘kepolosan’ mereka. Bagaimanapun kita qiyadah. Ya, betul sekali, kita qiyadah. Tapi, di saat mereka ingin dimengerti, sadarkah bahwa kita pun ingin dimengerti?
Tubuh kita semakin lemas, jika mendapati amanah-amanah yang kita pikul ternyata tidak menunjukkan progres yang jelas, tidak tahu mau dibawa ke mana, dan sampai kapan kita akan terus begini. Kita buta dengan sistem dan tidak dapat menjalankannya. Kenapa? Karena kita belum ada pengalaman sebelumnya. Ingat, kita ‘prematur’! Sementara qiyadah-qiyadah terdahulu belum seutuhnya mewariskan apa-apa yang seharusnya kita dapatkan.
Untuk membuat sistem baru, rasanya berat. Kita menyadari bahwa kita bukan orang yang pandai mengonsep lantaran kita termasuk orang lapangan yang biasa mendapat turunan tugas dari atasan. Atau kita bisa mengonsep, tapi melihat para jundi seperti itu, sepertinya semangat kita jadi hilang dan harapan kita menjadi pupus adanya.
Kalau semua amanah ingin dimengerti, para qiyadah ingin dimengerti, jundi-jundi ingin dimengerti, dan segala tuntutan-tuntutan itu juga harus dimengerti, lantas siapa yang akan mengerti kita?
Seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”, maka kita pun demikian. Kita manusia biasa, bukan superman. Penampilan kita yang kokoh bukan berarti diri kita luput dari kerapuhan. Sosok kita yang kuat bukan berarti kita tanpa kelemahan. Ada saat dimana kita ingin dimengerti dan menuangkan semua perasaan penat ini.
Tapi kepada siapa? Teman-teman sepertinya banyak yang kurang mengerti. Kalaupun kita menceritakan ini semua, tidakkah nantinya kita dianggap orang yang lemah? Kita harus menjadi teladan bagi mereka. Jangan sampai mereka antipati karena melihat sisi kelemahan kita. Apalagi sekarang ini sudah zamannya krisis keteladanan. Jelas kita tidak ingin menjadi seperti mereka, kader yang norak karena tak memiliki izzah dan integritas.
Murabbi? Ah, jangankan untuk mendengar curhatan kita, terkadang karena kesibukannya untuk bertemu saja susah. Akhirnya, kita jugalah yang harus mengerti beliau. Rindu rasanya sosok murabbi yang komplit menjalankan perannya sebagai orangtua, pemimpin, guru, dan sahabat.
Orangtua kita? Terkadang tidak semua orangtua itu enak diajak ngobrol. Bahagialah jika di antara kita memiliki orangtua yang supel dan mengerti anaknya. Tapi bagaimana jika mereka adalah orangtua yang temperamen, kolot, dan tidak memahami apa yang kita jalani ini? Ujung-ujungnya, kitalah yang harus melapangkan dada untuk lebih memahami mereka. Kita paham, masalahnya bukan seperti apa mereka pada kita, tapi seperti apa kita pada mereka. Dan karena rasa sayang kita pulalah, kita jadi tak tega untuk menceritakan keluh kesah kita di jalan dakwah ini, khawatir membebani pikiran mereka nantinya.
Lalu ke mana lagi? Facebook? Twitter?  Jejaring sosial lainnya? Ah, apa kata orang-orang kalau kita, yang mereka kenal sebagai aktivis dakwah ini, curhat di statusnya, “Uuuuh, ada gak sieh yang coba ngertiin gw?” Lalu dengan singkat komen pun berdatangan, “Nape lo, dul?” Dan selanjutnya, percakapan yang tidak seharusnya diungkapkan pun terekspos kepada khalayak. Hingga kemudian pihak oposisi dakwah tertawa geli melihat ‘kelucuan’ kita yang tak lucu tersebut.
Kepada suami/istri kita? Itu dia masalahnya. Kalau sudah punya sih enak saja curhat dan saling menguatkan. Tapi kalau belum punya?
Jika sudah seperti ini, jangan salahkan kita kalau ada besitan untuk futur, lari dari tanggung jawab dan jadi ‘orang biasa’ dalam menjalani hari-harinya tanpa beban amanah dakwah. Wong kalau kalau jadi ‘orang biasa’ itu kan enak. Karena tidak ada label aktivis dakwah, jadi mau seperti apa juga bebas!
Tapi di saat yang sama, ketika pikiran kita memutar rekam jejak pahitnya dakwah yang kita rasakan, kita tak dapat menepis suara hati yang mengingatkan kita tentang teori-teori cinta dan arti perjuangan sejati. Semua bercampur menjadi proses tadabur, tafakur, sekaligus muhasabah diri. Tanpa kita sadari, kita merefleksikan tarbiyah dan dakwah yang selama ini kita selami. Hingga akhirnya, ‘pertempuran hati’ terjadi:
- Mengapa amanah ini diberikan kepada kita?
+ Bukan mereka yang memilih kita, tapi Allah lah yang memilih kita! Karena itu kita adalah orang yang terpilih. Berbahagialah!
- Mengapa para qiyadah terdahulu meninggalkan kita?
+ Tidakkah kita sadari, bahwa kita bisa sejauh ini mengenyam nikmat tarbiyah dan dakwah hingga akhirnya kita tahu mana yang baik dan yang buruk, adalah juga karena ‘uluran tangan’ mereka. Tanpa mereka, akan seperti apa kita sekarang? Boleh jadi fisik mereka tidak menemani, tapi tidakkah kita sadari bahwa mereka selalu menyelipkan nama kita di setiap doa robithohnya?
- Mengapa kita dikelilingi para jundi yang kurang ideal?
+ Yakinlah, ada atau tidaknya mereka dakwah ini akan tetap berjalan. Kalau mereka mundur, artinya mereka kalah. Jangan jadikan kelemahan mereka menjadi penyebab kelemahan kita. Kuatlah! Jangan biarkan semangat lingkungan memengaruhi semangatmu, tapi semangatmulah yang seharusnya memengaruhi semangat lingkungan di sekitarmu!
- Mengapa kita harus banyak mengerti, tapi mereka tidak pernah mengerti kita?
+ Sadarkah bahwa kemampuan untuk mengerti, belajar, dan memahami orang lain adalah kemampuan yang tidak banyak dimiliki orang lain? Karena kemampuan empati adalah tanda kebeningan hati, buah dari hidayah Illahi. Inilah proses kedewasaan yang Allah ajarkan kepada kita. Hingga ketika kita berkeluarga, menjadi suami, menjadi ayah, menjadi pemimpin, dan lain sebagainya, diri kita sudah siap untuk itu lantaran diri kita lebih arif dan bijaksana dalam bersikap. Mungkin kita yang terlalu su`udzon kepada mereka. Bersabarlah. Syukuri apa yang ada. Lakukan apa yang dibisa.
- Mengapa kita tidak boleh futur?
+ Jangan egois. Pikirkan orang lain di sekitar kita. Apakah kita akan membiarkan proses tarbiyah para binaan dan para jundi kita terkatung-katung lantaran diri ini merasa tersakiti? Ataukah kita mau nantinya Allah mencabut nikmat ini dan memberikannya pada orang lain? Apakah kita tega membiarkan segala peluh perjuangan kita berakhir sia-sia hanya karena diri kita tidak kuat berpijak? Apakah kita ingin memasuki masa depan yang jauh dari nuansa tarbiyah dan dakwah? Dan kalaupun ingin futur, hendak seperti apa hidup kita nantinya? Apakah itu menjanjikan kebahagiaan yang sejati?
- Mengapa begitu sulit dan berat?
+ Tidak sulit, karena di setiap kesulitan Allah janjikan kemudahan. Tidak berat, karena Allah tidak limpahkan beban melebihi kemampuan kita. Tidak ada masalah yang sulit ataupun berat. Masalah itu kecil selama hati kita besar. Kalau kita merasakan masalah begitu menghimpit dan sulit, itu artinya hati kita sedang menyempit.
Benarkah? Apakah hati kita sedang menyempit hingga mudah sekali kita menemukan alasan untuk lemah dan kalah? Padahal ada banyak sekali kenangan indah dan pengalaman manis yang kita dapatkan selama ini. Mengapa semua itu tidak terlihat oleh kita? Ada apa dengan kita?
Kita sadari semua protes dan keluh kita yang kita ungkapkan ternyata bermuara pada kita sendiri. Kekecewaan kita tak lain adalah bukti ketidakmampuan kita dalam menyibak tabir hikmah yang Allah berikan. Ada yang salah dengan hati kita. Kenapa?
Lama kita berpikir. Mendiagnosa hati. Sampai akhirnya kita bertanya dalam hati: Sudah berapa lama kita tidak qiyamul lail dan tilawah?
 Allahu a’lam…

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/03/19451/luka-ini-milik-siapa/#ixzz1v7z56i2j 

Minggu, 20 Mei 2012

Meja Kayu



Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun.
Tangan orang tua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orang tua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah.
Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini.
"Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami.
"Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini."
Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkok kayu untuk si kakek.
Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.
Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu.
"Kamu sedang membuat apa?".
Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.
Jawaban itu membuat kedua orang tuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, air matapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orang tua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

-----------------

Teman, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.
Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orang tua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.
Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk mereka lah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk
Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa bersalah
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar mencari cinta di seluruh dunia.

Betapa terlihat disini peran orang tua sangat penting karena mereka diistilahkan oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat melesatkan anak-anak dalam menapaki jalan masa depannya. Tentu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini dan tentu kita selalu berharap generasi yang akan datang harus lebih baik dari kita.... 


Rabu, 16 Mei 2012

BELAJAR DARI KELIMA JARI TANGAN

BELAJAR DARI KELIMA JARI TANGAN


Coba lihat kedua tangan kita. Bersyukurlah ketika kita masih memilikinya. Coba lihat kelima jari di masing-masing tangan kita. Bersyukurlah ketika kita masih memilikinya.
Tahukah sahabat, ternyata kelima jari itu mengandung banyak hikmah yang bisa menjadi suatu pelajaran yang sangat berharga.

JEMPOL atau IBU JARI, mewakili POTENSI. Biasanya kita mengacungkan jempol sebagai tanda untuk menilai suatu kelebihan, kebaikan, kecakapan, atau hal lain yang dianggap pantas ‘diacungi jempol’. Ibu jari ini mengingatkan kita betapa pentingnya mengembangkan potensi di dalam diri kita. Teruslah memperbaiki dan mengembangkan diri sehingga kita memiliki potensi yang bermanfaat bagi umat dan pantas ‘diacungi jempol’.
JARI TELUNJUK, mewakili ARAH. Biasanya kita menggunakan telunjuk untuk menunjukkan suatu arah. Begitupun dalam hidup kita, telunjuk mengingatkan kita untuk selalu memiliki arah, visi, tujuan yang ingin kita capai. Tentukan tujuan hidup kita. Visualisasikan mimpi yang ingin kita gapai dengan jelas. Fokuslah pada arah atau tujuan hidup kita.
JARI TENGAH, mewakili KESEIMBANGAN. Jari tengah ini merupakan jari yang berada di tengah dan memiliki tugas untuk menyeimbangkan kedua jari yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Jari tengah mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidup. Keseimbangan antara jasad, akal, dan ruh. Keseimbangan antara makanan, minuman, dan udara. Keseimbangan antara tugas kita sebagai abid dan sebagai khalifah. Keseimbangan antara belajar dan beramal. Keseimbangan antara takut dan harap. Keseimbangan antara dunia dan akhirat.
JARI MANIS, mewakili RELASI. Entah darimana asalnya mengapa jari ini disebut jari manis. Mungkin karena jari ini menjadi salah satu bagian tubuh yang digunakan untuk memasangkan simbol sebuah relasi, seperti pernikahan. Jari manis mengingatkan kita untuk selalu menjaga silaturahim dengan orang-orang di sekitar kita. Perbanyaklah silaturahim, jagalah silaturahim, sambunglah kembali silaturahim.
JARI KELINGKING, mewakili KEHATI-HATIAN. Mungkin karena jari ini berukuran paling kecil di antara keempat jari lain, maka jari ini terkadang sering diabaikan. Padahal tidak ada hal sekecil apapun yang sia-sia. Jari kelingking mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap sesuatu yang kita anggap remeh. Bisa jadi hal yang kecil menjadi suatu masalah yang besar bila kita kurang hati-hati dalam bersikap. Bukankah taqwa itu seperti berjalan di atas jalan berduri. Berhati-hatilah dalam melangkah…

Subhanallah banyak sinergitas yang bisa kita dapat ketika kelima jari ini kita gabungkan. Coba gabungkan kelima jari kita. Kepalkan di udara lalu berteriaklah, SEMANGAT !!!
Ya RABB, sungguh Engkau tidak Menciptakan semua ini dengan sia-sia…


*Copas dari tetangga : http://www.facebook.com/chandra.beeadventures/posts/413230962032570 ^_^ 

Sabtu, 12 Mei 2012

Sabar



Sungguh, sabar itu tidak pernah ada batasnya... Karena kesabaran bersumber dari ketenangan ruh yang Allah tiupkan pada diri manusia. Sebagaimana Allah Yang KuasaNya tanpa batas, maka begitu pula kesabaran yang disandarkan hanya padaNya.
Dengan sabar...beban berat terasa ringan. Dengan sabar..bersyukurpun jadi mudah.. :) 
Orang yang sabar selalu bersama Allah. Orang yang selalu bersama Allah pastilah penuh kesabaran. 
Jadi...jika saat ini kita masih belum mampu bersabar, maka tanyakan pada diri kita, apakah selama ini kita merasa Allah itu selalu bersama kita? :') *Tanyakan pada dirimu wahai diri...! 
'Astaghfirullah... Astaghfirullahal'adziim wa atuubu ilaiik... 


Mei, 12, 2012 -02:13-

Kamis, 09 Februari 2012

Ada sungai di dasar laut. Betapa Besar Kekuasaan ALLAH...

Video Sungai di dasar laut 

 
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” 
(QS Fushshilat : 53)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)


Jika kamu termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

 
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.





Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.


Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam. Akhirnya terbukti pada abad 20 Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.



Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Jika kamu seorang penyelam, maka kamu harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu kamu dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.
Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

( Nb: Menjadi Mualaf atau tidaknya Mr.Costeau …Wallahu a’lam, http://en.wikipedia.org/wiki/Jacques_Cousteau


Sumber : http://pendhowo.com/sungai-di-dasar-laut-merupakan-bukti-kebenaran-al-quran/

_salam sukses sahabat... ^_^