Kamis, 09 Februari 2012

Ada sungai di dasar laut. Betapa Besar Kekuasaan ALLAH...

Video Sungai di dasar laut 

 
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” 
(QS Fushshilat : 53)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)


Jika kamu termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

 
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.





Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.


Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam. Akhirnya terbukti pada abad 20 Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.



Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Jika kamu seorang penyelam, maka kamu harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu kamu dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.
Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

( Nb: Menjadi Mualaf atau tidaknya Mr.Costeau …Wallahu a’lam, http://en.wikipedia.org/wiki/Jacques_Cousteau


Sumber : http://pendhowo.com/sungai-di-dasar-laut-merupakan-bukti-kebenaran-al-quran/

Rabu, 08 Februari 2012

Mengapa ummat ISLAM "pantang" merayakan valentine's day? Bacalah!!! InsyaALLAH kita termasuk orang-orang yang selamat..

Seiring dengan maraknya ragam gaya hidup Barat yang masuk ke dunia Islam. Sebagai salah satu dampak dari globalisasi dunia. Menyebabkan banyak remaja muslim di belahan dunia tak mampu berkutik dibuatnya. Gaya hidup Barat yang tidak lepas dari glamour serta konsumtif sebagai cerminan modernitas tersebut, mampu mengguncang peradaban Islam. Terutama para remaja muda-mudi. Salah satu dari budaya Barat yang merasuki remaja muslim hingga dijadikan trendsetter tersebut ialah sebuah perayaan yang jatuh pada tanggal empat belas februari, yang populer dengan sebutan nama “valentine’s day” atau “hari kasih sayang”.
Valentine’s day dimaknai dengan kasih sayang atau hari dimana pasangan kekasih muda-mudi Barat yang sedang jatuh cinta mengungkapkan rasa kasih sayang mereka kepada pasangan masing-masing yang diekspresikan dengan saling bertukar kado, coklat, dan bunga mawar, atau yang lebih populer dengan bertukar kartu valentine berbentuk hati (love) yang dihiasi dengan sebuah gambar Copidu (si bayi kecil bersayap dengan busur lengkap dengan anak panah di tangan).

Sebagai sebuah perayaan, valentine’s day yang jika kita mau menilik lebih jauh tentang asal muasal dari perayaan ini, maka kita akan menemukan berbagai versi di dalamnya yang dapat membuktikan bahwa perayaan valentine’s day memiliki latar belakang yang tidak jelas sama sekali.
Valentine day atau hari kasih sayang konon katanya merupakan perayaan yg di dasari dari pesta orang romawi setelah masuk agama nasrani. makanya menjadi upacara keagamaan yg di kaitkan dengan kematian seorang pendeta bernama " Valentino ". jadi hari kasih sayang itu jelas tdk terdapat dalam sumber ajaran islam.Sejarah Hari ValentineHari yang dirayakan sebagai simbol kasih sayang ini bermula dari Festival Lupercalia yang berlangsung di jaman kerajaan Romawi, sekitar abad ke-3. Festival yang berlangsung setiap 13-18 Februari ini diawali dengan persembahan untuk dewi cinta Juno Februata.Tepat pada 14 Februari, para pemuda akan mengundi nama-nama gadis dari dalam kotak kaca. Gadis yang terpilih akan menjadi pasangannya selama setahun untuk kesenangan dan objek hiburan.Sehari kemudian, mereka akan meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan makhluk jahat. Saat itu, para pemuda akan melecut para gadis dengan kulit binatang. Mereka percaya lecutan itu akan meningkatkan kesuburan para gadis.Festival iti tak jarang membuat banyak pasangan saling jatuh cinta, berpacaran, dan akhirnya menikah. Dalam perkembangannya, penguasa dan para tokoh agama setempat mengadopsi upacara ini dengan nuansa Kristiani seiring masuknya Kristen Katolik sebagai agama kerajaan.Saat Romawi terlibat peperangan, efek festival itu membuat Kaisar Claudius II, yang berkuasa saat itu, kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat pasukan perangnya. Banyak pemuda yang berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya.Atas kondisi itu, Claudius II akhirnya memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Kebijakan ini rupanya mendapat pertentangan dari salah satu pastor setempat bernama Valentine.Konon, Claudius II pun murka melihat Valentine diam-diam tetap menikahkan pasangan yang jatuh cinta. Sang kaisar segera memerintahkan pengawal kerajaan untuk menangkap Valentine dan memenggalnya. Valentine meninggal tepat 14 Februari tahun 270 Masehi.Demi mengenang perjuangan Santo Valentine, tokoh agama mengganti nama festival Lupercalia dengan festival Valentine. Dalam perkembangannya, 14 Februari menjadi momentum sakral bagi para pria untuk memilih gadis yang hendak dijadikan pasangan hidupnya.Meski tak diketahui apakah legenda ini benar atau tidak, tapi ini adalah penjelasan yang tepat versi Kristen atas yang terjadi pada Lupercalia.Di kehidupan modern, Valentine diabadikan sebagai hari kasih sayang. Di Amerika Serikat, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal oleh Esther A Howland pada 1847. Di Jepang, Valentine dianggap sebagai hari saat para wanita memberi permen cokelat untuk pria yang mereka senangi.Sementara di Indonesia, budaya semacam itu juga mulai menjamur terutama di kalangan anak muda. Banyak pusat perbelanjaan dan kafe yang menghias tempat mereka dengan warna pink. Cokelat dan kartu-kartu Valentine bertuliskan kata-kata cinta juga kian diminati, terutama di kota-kota besar.Tapi tak berarti hari-hari di luar tanggal 14 Februari bukan hari yang penuh dengan kasih sayang. Toh kasih sayang selalu ada kapan saja, tak hanya di hari Valentine semata. 

Namun tabiat muda-mudi yang selalu latah akan kebudayaan Barat (kaum nasrani) yang jauh dari syariat Islam, Valentine’s Day selalu menjadi momen tersendiri bagi mereka setiap tahun-Nya. Dari sekedar mengucapkan selamat hari valentine sampai ikut langsung melakoni hal serupa dengan mereka kaum kafir tersebut.
Hal ini karena sebahagian remaja atau muda-mudi muslim telah menganggap yang satu ini sebagai trend masa kini, yang jika tidak ikut merayakannya bisa dianggap kuno, ketinggalan zaman, atau kampungan (wong ndeso). Sebahagian mereka ada yang hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui story behind perayaan tersebut. Namun tidak sedikit pula sebahagian mereka sebenarnya mengetahui kalau Valentine’s Day adalah budaya non muslim tapi karena alasan gengsi (jika tidak ikut merayakan) mereka tidak mau tahu.
Islam sangat melarang umatnya dari sikap tasyabuh (menyerupai budaya atau gaya hidup non muslim) baik dari segi ucapan, tingkah laku, atau cara bermode. Firman Allah dalam surah Al-Isra’:“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Al-isra’:36)
Kemudian dalam surah Al-An’am:”Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (QS. Al-An’am: 116)
Serta sabda Nabi SAW:” Barang siapa meniru suatu kaum, dia termasuk kelompok mereka,” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Sangat jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan atau ritual kaum nasrani, jika kita ikut Merayakannya berarti kita telah meniru-niru mereka.
Selain tasyabuh, dalam perayaan Valentine’s Day jika kita saksikan sekarang ini adalah cara pengekspresian cinta kasih yang dibaluti dengan Fenomena pacaran, zina, mabuk-mabukan, serta foya-foya yang intinya terlalu mengedepankan nafsu syahwat semata. Cara mengekspresikan cinta kasih inilah yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam jika kita memandang perayaan ini melalui perspektif Islam.                                 
Sungguh merupakan sebuah kekurangcerdasan jika kita sebagai generasi Islam ikut melestarikan budaya yang sama sekali tidak memiliki ikatan historis, emosional, dan religius sedikit pun dengan ajaran Islam. Keikutsertaan kita dalam perayaan yang identik dengan hura-hura dan maksiat ini merupakan refleksi sebuah kekalahan dalam peperangan mempertahankan identitas jati diri kita sebagai pemeluk Islam.
Sebagai generasi muda muslim, selain kita dituntut melek teknologi dan ilmu pengetahuan akibat buntut kemajuan zaman, kita juga dituntut mampu memfilterisasi diri serta lingkungan atau budaya kita dari integritas budaya asing. Jangan mudah terbawa deras arus modernisasi yang cenderung menyesatkan. Jangan sampai kita sebagai umat Islam hanya bagai buih di lautan, banyak namun mudah terombang-ambing, banyak namun tak memiliki arti.

Hal semestinya yang harus kita lakukan di zaman serba kompleks ini wahai saudaraku adalah kembali merapatkan jiwa dan kesadaran kita masing-masing ke dasar ajaran agama kita, kembali ke ajaran Islam yang sesungguhnya, mendekatkan diri kepada Allah, serta membekali diri ini dengan tembok pengetahuan agama yang mumpuni, tanpa mengabaikan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai generasi Islam, kita harus berusaha sekuat yang kita mampu untuk mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan kita di masyarakat, dalam muamalah sehari-hari. Agar ruh ajaran Islam tak terkontaminasi oleh budaya-budaya asing yang terbukti hanya menimbulkan keresahan dalam masyarakat muslim.
Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk meninggikan kalimat Allah di medan perjuangan yang semakin hari semakin kompleks ini sesuai dengan background kita masing-masing. Amin yaa robbal ‘alamin.

Berbagai sumber!

_salam sukses sahabat... ^_^